Lebak, perisaitangerang.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak mengimbau para petani agar meningkatkan luas tanam padi pada puncak musim hujan. Langkah ini dinilai penting untuk menggenjot produksi pangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Kami berharap petani dapat memanfaatkan puncak musim hujan dengan menambah luas area tanam padi melalui perencanaan yang matang,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat, Senin (3/11/2025).
Menurut Rahmat, laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan puncak musim hujan diperkirakan berlangsung mulai November 2025 hingga Februari 2026. Kondisi ini menjadi momentum yang ideal bagi petani untuk meningkatkan produktivitas lahan.
Saat ini, total luas lahan baku sawah di Kabupaten Lebak mencapai 52.000 hektare, sebagian besar merupakan sawah tadah hujan atau biasa disebut “geluduk” yang bergantung pada curah hujan.
Dengan memanfaatkan musim hujan secara optimal, Rahmat optimistis indeks pertanaman (IP) bisa meningkat dari dua kali menjadi tiga kali tanam dalam setahun.
“Kami menargetkan tanam padi seluas 13.896 hektare pada November ini. Gerakan percepatan tanam sudah mulai dilakukan di sejumlah wilayah,” katanya.
Untuk mengantisipasi dampak negatif musim hujan seperti banjir dan genangan, Dinas Pertanian telah melakukan pembersihan saluran air, penguatan tanggul, serta perbaikan drainase lahan. Upaya ini dilakukan agar produksi padi tetap optimal.
Rahmat menambahkan, curah hujan tinggi juga akan membantu mengisi waduk dan saluran irigasi, sehingga menjamin keberlanjutan sawah tadah hujan di wilayah tersebut.
“Kami berharap puncak musim hujan tidak menimbulkan bencana banjir, tapi justru membawa berkah bagi petani,” ujarnya.
Sementara itu, sejumlah petani mulai memanfaatkan curah hujan yang meningkat untuk menanam padi.
“Kami sudah mulai tanam sekitar lima petak dengan luas sekitar 5.000 meter persegi,” kata Anton, petani asal Kecamatan Kalanganyar. (wis/tmn/dam)
Photo : Istimewa