Pemkot Tangsel Usulkan Tambahan Rp25 M dalam Perubahan APBD 2025 untuk Atasi Banjir

Tangsel, perisaitangerang.com – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp25 miliar dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 untuk memperkuat penanganan banjir. Usulan ini disampaikan dalam pembahasan Raperda Perubahan APBD 2025 bersama DPRD Kota Tangsel.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel, Bambang Noertjahjo, menyampaikan bahwa penanganan banjir menjadi salah satu program prioritas daerah, mengingat dampaknya yang semakin luas terhadap masyarakat.

“Kita sebenarnya sudah mengalokasikan anggaran dalam APBD murni. Namun, melihat kondisi di lapangan, kita hitung ulang dan menyimpulkan perlunya tambahan anggaran,” ujar Bambang usai mengikuti rapat Badan Anggaran DPRD Tangsel.

Menurut Bambang, usulan penambahan tersebut berkisar antara Rp20 miliar hingga Rp25 miliar dan akan difokuskan untuk program-program penanganan banjir yang dikerjakan oleh Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi.

“Penanganan ini bersifat antisipatif dan solutif, harapannya kita bisa lebih mengontrol dan mereduksi risiko banjir secara signifikan,” tambahnya.

Sekda Bambang menegaskan bahwa penanganan banjir di Tangsel membutuhkan intervensi dari berbagai pihak, tidak hanya dari pemerintah kota, tetapi juga provinsi dan kota/kabupaten sekitar.

“Masalah banjir ini tak mengenal batas administrasi. Banjir yang terjadi di Tangsel juga berdampak pada warga di Kota Tangerang,” ujarnya.

Untuk itu, Pemkot Tangsel telah melakukan serangkaian diskusi yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Banten, salah satunya dengan Pemerintah Kota Tangerang. Tujuannya adalah membangun kesepahaman lintas wilayah terkait pendekatan dan strategi penanganan banjir.

“Kita tidak bisa terus menunggu. Meski diskusi dan koordinasi terus berjalan, kita juga harus segera melakukan aksi nyata yang sesuai dengan hasil analisa teknis,” ujar Bambang.

Sebagai informasi, banjir terbaru di Kota Tangsel terjadi pada 8 Juli 2025 menyusul hujan deras yang menyebabkan luapan kali dan sungai di berbagai titik. Tercatat banjir melanda 22 titik, termasuk di kawasan Perumahan Pondok Maharta yang berbatasan langsung dengan wilayah Kota Tangerang.

“Kondisi ini memperkuat urgensi intervensi anggaran dan aksi teknis. Kita ingin hadir lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” pungkas Sekda. (tmn/dam)

Photo: Istimewa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *